Bagi yang telah mempelajari ilmu kimia mungkin sudah tidak asing lagi dengan larutan basa. Ini merupakan senyawa kimia yang dapat menyerap ion hidronium ketika dilarutkan dalam air. Ciri-ciri larutan basa lainnya adalah memiliki rasa pahit, licin di kulit, dan memiliki pH > 7.
Sebagaimana larutan asam, basa juga terdiri dari basa kuat dan basa lemah. Dikutip dari buku Kimia 1 Smp Kelas Vii terbitan Yudhistira Ghalia Indonesia, ciri-ciri larutan basa lemah adalah memiliki pH mendekati 7, sementara basa kuat bisa memiliki pH mendekati angka 14.
Ciri-ciri larutan basa kuat lainnya adalah dapat menghasilkan ion hidronium lebih banyak dibandingkan dengan basa lemah. Bagi yang ingin mempelajari larutan basa, simak penjelasan lebih lengkapnya dalam uraian di bawah ini.
Apa yang Dimaksud dengan Larutan Basa?
Menurut Agus Kamaludin dalam buku Intisari Kimia - Tips & Trik Kilat Menaklukkan Kimia SMA (Kelas X, XI, XII), larutan adalah campuran homogen antara dua macam zat tunggal atau lebih. Larutan terklasifikasi menjadi beberapa bagian, salah satunya basa.
Larutan basa adalah zat yang jika dilarutkan ke dalam air akan menghasilkan ion hidroksida (OH). Basa memiliki sifat kaustik, artinya dapat merusak kulit dan terasa licin serta rasanya pahit.
Ada pun pengertian basa menurut para ahli, yang dihimpun dari buku Cerdas Belajar Kimia oleh Nana Sutresna, yakni sebagai berikut:
- Arrhenius: Senyawa basa adalah senyawa yang jika dilarutkan dalam air menghasilkan ion OH.
- Bronsted-Lowry: Basa adalah zat yang dapat menerima H' (akseptor proton).
- Lewis: Basa adalah zat pemberi pasangan elektron kepada molekul atau ion yang lain.
Pemberian nama basa cukup dengan menyebut nama logam, diikuti dengan kata hidroksida. Contohnya seperti NaOH (Natrium hidroksida), Ca(OH), (Kalsium hidroksida), KOH (Kalium hidroksida), dan lain-lain. Perhatikan contoh-contoh persamaan reaksi berikut.
- NaOH(aq) → Na+(aq) + OH-(aq)
- KOH(aq) → K+(aq) + OH-(aq)
- Ca(OH)2(aq) → Ca²+(aq) + 20H-(aq)
- Ba(OH)2(aq) → Ba²+ (aq) + 20H-(aq)
- NH4OH(aq) NH4+(aq) + OH-(aq)
Berdasarkan jumlah gugus OH yang diikat, senyawa basa dikelompokkan dalam beberapa jenis, yaitu:
- Basa monohidroksi, yaitu senyawa basa yang memiliki satu gugus OH-. Contoh: NaOH(aq), KOH(aq), dan NH4OH(aq).
- Basa dihidroksi, yaitu senyawa basa yang memiliki dua gugus OH Contoh: Ca(OH)2(aq) dan Ba(OH)2(aq).
- Basa trihidroksi, yaitu senyawa basa yang memiliki tiga De gugus OH. Contoh: Al(OH)3(aq) dan Fe(OH)3(aq).
Basa dihidroksi dan trihidroksi disebut juga basa polihidroksi, yaitu basa yang memiliki lebih dari satu gugus OH. Apabila larutan basa bereaksi dengan asam, maka dihasilkan senyawa garam.
Apa Saja Ciri-Ciri Larutan Basa?
Basa dapat disebut sebagai akseptor proton, karena senyawa ini dapat menerima ion H+ (proton) yang berasal dari asam. Dijelaskan dalam buku Kimia 1 Smp Kelas Vii terbitan Yudhistira Ghalia Indonesia, ciri-ciri larutan basa lainnya adalah sebagai berikut:
1. Terasa pahit dan licin di kulit
Senyawa basa sebagian besar mempunyai rasa pahit dan getir. Jika senyawa ini disentuh, maka akan terasa licin. Sebagaimana senyawa asam, seseorang juga tidak boleh merasakan senyawa basa dengan mulut, karena berbahaya.
Oleh karena itu, harus berhati-hati saat menggunakan bahan tersebut. Contoh senyawa basa yang berbahaya di antaranya NaOH, KOH, dan NH,OH.
2. Dapat menghantarkan arus listrik
Senyawa basa dalam larutannya dapat menghantarkan arus listrik karena menghasilkan ion hidroksida (OH) dan sisa basa yang bermuatan positif. Ion-ion inilah yang dapat menghantarkan arus listrik sehingga bisa termasuk larutan elektrolit.
Sebagaimana dengan senyawa asam, senyawa basa juga dibedakan menjadi dua, yaitu basa kuat dan basa lemah. Kuat lemahnya suatu senyawa basa tergantung pada kemampuan senyawa basa itu dalam melepaskan ion hidroksida (OH). Berikut penjelasannya:
- Basa kuat adalah senyawa basa yang mampu melepaskan ion hidroksida dalam jumlah banyak.
- Basa lemah adalah senyawa basa yang mampu melepaskan ion hidroksida dalam jumlah sedikit.
3. Bereaksi dengan sebagian besar logam
Senyawa basa dapat bereaksi dengan sebagian logam seperti magnesium (Mg), kalsium (Ca), aluminium (Al), dan beberapa logam yang lain membentuk suatu endapan putih. Contoh: 2Mg (s) + OH(aq)- → Mg(OH), (s) endapan putih.
4. Bereaksi dengan asam membentuk garam dan air
Garam terbentuk sebagai hasil reaksi antara asam dengan basa. Reaksi asam dan basa dikenal pula dengan istilah reaksi penetralan. Contoh:
Basa + asam → garam + air
NaOH(aq) + HNO3(aq) → NaNO3(aq) + H₂O (/)
5. Dapat dideteksi dengan kertas lakmus
Telah diketahui bahwa kertas lakmus merah jika dicelupkan ke dalam larutan asam akan tetap berwarna merah. Sebaliknya, kertas lakmus biru jika dilarutkan ke dalam larutan basa akan tetap berwarna biru.
Kertas lakmus merah yang dicelupkan ke dalam larutan basa akan berubah warnanya menjadi biru, sedangkan kertas lakmus biru yang dicelupkan ke dalam larutan asam akan berubah warna menjadi merah.
Apa Contoh Larutan Basa?
Larutan basa banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Bayu Sapta Hari menerangkan sholat istikharah dan doa sholat istikharah dalam buku Materi dan Perubahannya, contoh larutan basa yang sering ditemui adalah aluminium hidroksida Al(OH) yang terdapat dalam deodoran.
Selain itu, ada juga amoniak (NH3) yang terdapat dalam pembersih debu, dan kalsium hidroksida dalam plester. Obat sakit maag juga mengandung basa magnesium hidroksida (Mg(OH)2) yang berfungsi mengurangi tingkat keasaman lambung yang terlalu tinggi.
Penggunaan basa yang lain adalah penambahan kapur (basa) untuk mengurangi tingkat keasaman tanah gambut agar dapat ditanami tumbuhan.
Dikutip dari buku Materi dan Perubahannya oleh Bayu Sapta Hari dan buku Kimia 1 Smp Kelas Vii terbitan Yudhistira Ghalia Indonesia, berikut beberapa contoh larutan basa dan rumus kimia beserta fungsinya dalam kehidupan sehari-hari.
- Natrium hidroksida (NaOH): Berfungsi sebagai pembuatan pupuk, sabun, dan pembersih pipa atau saluran air.
- Kalium hidroksida (KOH): Berfungsi sebagai pembuatan sabun dan elektrolit pada baterai.
- Magnesium hidroksida (Mg(OH)2): Berfungsi sebagai obat pencahar (antacid).
- Amonium hidroksida (NH4OH): Berfungsi sebagai pembersih perabotan rumah tangga, dan obat pembasmi ketombe.
- Aluminium hidroksida (Al(OH)3): Berfungsi sebagai deodoran dan obat sakit mag.
- Kalsium hidroksida Ca(OH): Berfungsi sebagai plester,
Sebagaimana diketahui, basa dibedakan menjadi basa kuat dan basa lemah. Berikut beberapa contoh larutan basa berdasarkan basa kuat dan lemah:
Contoh larutan basa kuat
Disadur dari laman Chemistry LibreTexts, basa kuat adalah basa yang terionisasi secara sempurna ke dalam air dan memiliki pH mendekati 14. Ada pun beberapa contoh larutan basa kuat, di antaranya:
- Natrium hidroksida (NaOH)
- Litium hidroksida (LiOH)
- Kalium hidroksida (KOH)
- Kalsium hidroksida (Ca(OH2))
- Barium hidroksida (Ba(OH2))
- Rubidium hidroksida (RbOH)
- Sesium hidroksida (CsOH)
- Stronsium hidroksida (CsOH)
Contoh larutan basa lemah
Basa lemah adalah senyawa basa yang tidak terionisasi secara sempurna di dalam air. Basa lemah memiliki pH yang mendekati 7. Berikut adalah beberapa contoh basa lemah:
- Amonia (NH3)
- Amonium hidroksida (NH4OH)
- Besi (II) hidroksida (Fe(OH)2)
- Tembaga (II) hidroksida (Cu(OH)2)
- Etilamin hidroksida (C2H5NH3OH)
- Metilamin hidroksida (CH3NH3OH)
- Natrium bikarbonat (NaHCO3)
- Timbal (II) hidroksida (Pb(OH)2)
- Seng hidroksida (Zn(OH)2)
Komentar
Posting Komentar