Teori asam basa merupakan salah satu konsep dasar dalam kimia yang memberikan pemahaman mendalam tentang sifat-sifat asam dan basa serta peranannya dalam berbagai reaksi kimia. Terdapat beberapa teori asam basa yang berbeda, tetapi dua teori yang paling dikenal adalah Teori Arrhenius dan Teori Brønsted-Lowry. Artikel ini akan membahas kedua teori tersebut serta memberikan wawasan tentang sifat-sifat asam dan basa dalam berbagai konteks. 1. Teori Arrhenius: Definisi Asam Basa Sederhana Teori Arrhenius, yang dikemukakan oleh Svante Arrhenius pada akhir abad ke-19, mendefinisikan asam sebagai zat yang menghasilkan ion hidrogen (H⁺) ketika larut dalam air, sementara basa adalah zat yang menghasilkan ion hidroksida (OH⁻). Dalam konteks ini, reaksi antara asam dan basa menghasilkan air dan garam. Contoh Reaksi Menurut Teori Arrhenius: Asam: HCl (aq) → H⁺ (aq) + Cl⁻ (aq) Basa: NaOH (aq) → Na⁺ (aq) + OH⁻ (aq) Reaksi Asam-Basa: HCl (aq) + NaOH (aq) → H₂O (l) + NaCl (aq) 2. Teori Brønsted-
Di dunia ini, kita semua tak bisa menolak godaan manis yang ditawarkan oleh makanan dan minuman. Ada satu zat kimia yang selalu berhasil memikat lidah kita dengan kelezatannya sejak lama, yaitu gula. Gula menjadi tak terpisahkan dari hidup kita, hadir dalam kue manis yang lezat, minuman berkarbonasi yang menyegarkan, dan masih banyak lagi. Tapi, apa sebenarnya gula itu? Bagaimana ia bisa memberikan rasa manis yang begitu menggoda? Dan apakah benar bahwa gula memiliki efek buruk bagi kesehatan kita? Pada artikel kali ini, kami akan mengajak Anda menjelajahi lebih dalam tentang zat kimia yang memancarkan pesona tak terbantahkan ini. Yuk, ikuti ulasan di bawah ini! Apa Itu Gula? Gula atau secara kimia dikenal sebagai sukrosa adalah karbohidrat sederhana yang terdiri dari dua molekul gula sederhana, yaitu glukosa dan fruktosa, yang terikat bersama. Sukrosa merupakan gula yang paling umum digunakan dalam makanan dan minuman. Gula, atau sukrosa, ditemukan secara alami dalam buah-bu